Berdasarkan hasil identifikasi OSS operator Smartfren di wilayah Bandung Tengah bahwa terdapat enam site dengan kapasitas trafik yang tinggi yaitu dengan persentase physical resource block sebesar 82,6 %. Kondisi ini menunjukkan bahwa penggunaan physical resourse block > 80% termasuk ke dalam indicator warning 2 berdasarkan standar operator. Kemudian, hal ini juga diperkuat dari hasil simulasi exsiting site, bahwa perolehan nilai rata-rata RSRP sebesar -103,3 dBm, SINR sebesar 6,28 dB, dan throughput sebesar 27,78 Mbps, sehingga mengakibatkan performansi jaringan LTE di wilayah tersebut menjadi tidak optimal.
Pada proyek akhir ini akan dilakukan penerapan interband CA di wilayah Bandung Tengah dengan menggabungkan band 40 TDD (2300 MHz) dan band 5 FDD (850 MHz). Salah satu keuntungan dari penerapan metode ini yaitu dapat menjadi solusi dalam meningkatkan capacity user jaringan di wilayah yang memiliki trafik yang tinggi dengan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki oleh operator. Simulasi penerapaan ini dilakukan dengan menggunakan software Atoll 3.3.0 dengan memperhatikan nilai parameter RSRP, SINR, throughput, dan persentase physical resource block.
Hasil dari simulasi penerapan interband CA berdasarkan skenario yang telah ditentukan dengan memperhatikan kondisi awal jaringan, bahwa adanya penurunan persentase physical resource block sebesar 44,50 % dan peningkatan nilai rata-rata RSRP sebesar 12,8 dBm, SINR sebesar 5,14 dB, serta throughput sebesar 34,59 Mbps.