Digital Video Broadcasting-Second Generation Terrestrial (DVB-T2) adalah generasi kedua dari DVB-T yang merupakan standar internasional yang menaungi pemberlakuan televisi digital saat ini. DVB-T2 didesain untuk beroperasi pada pita frekuensi IV dan V, yakni dengan rentang frekuensi 470-790MHz. DVB-T2 diusung demi menanggulangi keterbatasan spektrum frekuensi yang ada, peningkatan kapasitas, ketahanan, dan kemampuannya untuk menggunakan kembali antena penerima yang ada. Pada konfigurasi DVB-T2 terdapat perangkat penerima sinyal pada bagian receiver di sisi pelanggan. Permasalahan yang sering dijumpai pada semua perangkat penerima sinyal (receiver) adalah lemahnya daya sinyal yang diterima.
Untuk mengatasi kendala tersebut dibutuhkan penguat daya pada sistem penerima, yaitu Low Noise Amplifier (LNA) yang diletakkan setelah antena penerima di sisi receiver. LNA diharuskan mempunyai nilai gain yang besar dengan level noise yang seminimal mungkin. Hal ini berkaitan dengan Signal to Noise Ratio (SNR) yang akan semakin besar ketika nilai level sinyal input yang dihasilkan semakin besar. Ketika SNR semakin besar, maka performansi dari sistem komunikasi akan semakin baik. LNA haruslah dirancang multistage agar gain yang diperoleh lebih besar.
Pada Proyek Akhir kali ini, LNA dirancang dan direalisasikan menggunakan komponen aktif transistor BJT BFR96 dengan konfigurasi dual-stage amplifier. Selain itu, digunakan juga teknik matching impedance Trafo lambda/4 pada sisi input dan output, serta lumped element (kapasitor) untuk penyepadanan impedansi antartingkat. LNA direalisasikan untuk bekerja optimal pada rentang frekuensi 470-790MHz terutama pada frekuensi tengahnya, yakni 630MHz. Simulasi rangkaian LNA menggunakan software Agilent’s Advanced Design System (ADS). Nilai Gain dan Noise Figure yang diperoleh berturut-turut, yaitu 12.96dB dan 4.05dB. Selain itu, nilai VSWR input dan output yang diperoleh berturut-turut sebesar 3.5674 dan 1.7718.
Kata kunci: DVB-T2, LNA, Televisi, Gain, Noise Figure.