Proyek konstruksi merupakan bidang pekerjaan yang sangat dinamis dan memiliki banyak risiko pada setiap aspek pekerjaannya. Untuk mengurangi terjadinya suatu risiko terhadap proyek tersebut maka perlu dilakukannya manajemen risiko proyek untuk menghindari kerugian terhadap waktu, biaya, dan mutu proyek. Evaluasi terhadap manajemen risiko juga perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas manajemen risiko proyek. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kematangan manajemen risiko proyek pada salah satu project-based organization di Indonesia dengan cara mengukur tingkat kematangan manajemen risiko proyeknya. Penelitian ini menggunakan Project Management Maturity Model (PMMM) sebagai frameworknya dengan tujuh proses manajemen risiko sebagai kriterianya. Kriteria tersebut akan digunakan untuk menyusun self-assessment survey yang akan disebarkan beserta pengumpulan evidence untuk mendukung penilaian. Dalam penelitian ini juga dilakukannya pembobotan serta pemeringkatan terhadap kriteria tersebut dengan menggunakan metode Analytical Process Hierarchy (AHP). Hasil penelitian ini diperoleh bahwa dari hasil pembobotan dan pemeringkatan bahwa kriteria yang menjadi prioritas adalah plan risk management, serta diperoleh tingkat kematangan pada enam proses manajemen risiko berada pada level 1 yaitu initial process, dan satu proses berada pada level 4 yaitu managed process. Secara Keseluruhan menunjukan bahwa tingkat kematangan project risk management PT XYZ saat ini berada pada level 1 yaitu initial process.