Mulai awal tahun 2012, Indonesia melalui Peraturan Menteri Kominfo No. 05 tahun 2012, mengadopsi standar penyiaran televisi digital terestrial Digital Video Broadcasting – Terrestrial second generation (DVB-T2) yang bekerja pada pita frekuensi UHF IV dan V yaitu 470-862MHz. Oleh karena itu Universitas Telkom khususnya D3 Teknik Telekomunikasi merencanakan proyek pembangunan TV Komunitas berbasis DVB-T2. Agar TV Komunitas dapat bekerja dengan baik, dibutuhkan suatu perangkat yang berfungsi untuk memilih sinyal yang diinginkan dari yang tidak diinginkan berdasarkan frekuensinya. Perangkat yang memiliki fungsi tersebut adalah Bandpass filter.
Dalam Proyek Akhir kali ini dirancang sebuah Hairpin-line Bandpass filter dengan spesifikasi memiliki frekuensi tengah 666MHz, fractional bandwidth < 10%, insertion loss ? -3 dB, dan return loss ? -10 dB. Perancangan filter menggunakan FR4 Epoxy, dan disimulasikan dengan Advanced Design System 2019.
Berdasarkan simulasi pada ADS, pada frekuensi tengah 666MHz didapatkan nilai return loss sebesar 33.8 dB, insertion loss sebesar 2.9 dB, VSWR sebesar 1.04, dan fractional bandwidth sebesar 9.6 %. Sedangkan pada pengukuran didapatkan nilai return loss sebesar 27.3 dB, insertion loss sebesar 6.9 dB, VSWR sebesar 1.09 dan fractional bandwidth sebesar 6.7 %.
kata kunci : DVB-T2 , TV Komunitas, Bandpass filter, Hairpin-line.