Kota Bandung merupakan salah satu sasaran berwisata para wisatawan lokal dan mancanegara. Di era teknologi modern saat ini, informasi tempat wisata sangat mudah ditemukan. Semua orang bisa merencanakan perjalanan wisatanya dengan mandiri. Dalam merencanakan perjalanan wisata, terdapat sebuah faktor penting yang masih diabaikan wisatawan, yaitu faktor aksesibilitas. Faktor Aksesibilitas merupakan kemudahan yang tersedia untuk mencapai destinasi wisata. Mengacu pada permasalahan tersebut, dibangun sebuah sistem penjadwalan rute wisata. Sistem ini mampu mempertimbangkan derajat ketertarikan dari pengguna terhadap tiga kriteria, yaitu tarif, rating, dan waktu tempuh. Untuk mendapatkan penjadwalan rute wisata yang sesuai dengan kriteria pengguna, digunakan Multy-Attribute Utility Theory. Sistem dibangun dengan mengimplementasikan algoritma Cat Swarm Optimization (CSO) untuk mendapatkan rute yang optimal. Berdasarkan hasil pengujian dengan membandingkan algoritma CSO dengan algoritma Simulated Annealing (SA) berdasarkan jumlah node keluaran, running time, dan nilai fitness didapatkan bahwa algoritma CSO menghasilkan rute optimal berdasarkan jumlah node dan running time, sedangkan nilai fitness yang dihasilkan algoritma CSO masih belum baik jika dibandingkan dengan algoritma SA. Rata-rata jumlah node yang dihasilkan algoritma CSO sebesar 8,096, dengan rata-rata running time sebesar 0,506 seconds. Sedangkan rata-rata jumlah node yang dihasilkan algoritma SA sebesar 7,649 dengan running time sebesar 0,639 seconds.