Wireless Sensor Networks (WSN) sudah menjadi kebutuhan manusia sehari-hari di karenakan penggunaan perangkat yang membutuhkan teknologi tersebut sudah sangat banyak. Oleh karena itu, dibutuhkan perantara wireless berupa suatu protocol berstandar 6LoWPAN (IPv6 Low Power and Lossy Network) yang merupakan adapted layer dari protocol IPv6. IPv6 sendiri diciptakan untuk menggantikan peranan IPv4 yang saat ini sudah habis pengalamatannya. Maka, IPv6 akan berpengaruh besar terhadap masa depan Internet of Things (IoT) yang bergantung pada Wireless Sensor Networks (WSN). Protocol Routing for Low Power and Lossy Networks (RPL) pun di rilis sebagai standar routing protocol 6LoWPAN. Sebab itu, di lakukanlah simulasi dan analisis performansi parameter throughput, average delay dan average power consumption dari 1 cluster yang berisi 1 sink node dan 6, 8 serta 10 node sensor untuk membuktikan efektifitas dari protocol Routing for Low Power and Lossy Networks (RPL) menggunakan system operasi Contiki versi 2.7 dan Cooja Network Simulator lalu di analisis menggunakan Wireshark. Dengan hasil analisis rata-rata dari 3 simulasi yang di dapat yaitu semakin banyak node yang dibentuk maka akan semakin besar nilai average delay dan average power consumptionnya. Dilakukan pula pengujian mobilitas node dari protocol RPL dan mobilitas node dengan life-time terbaik adalah ketika node bergerak random. Pembatasan Transmission Range berpengaruh terhadap kenerja RPL. Semakin kecil jangkauan maka akan semakin baik kinerja performansi dari RPL.
Kata Kunci : Wireless Sensor Networks, IPv6, Internet of Things, Routing for Low Power and Lossy Networks, Wireshark