Seren taun adalah ritual upacara panen padi yang dilakukan oleh masyarakat adat Sunda yang salah satunya masih dilakukan oleh masyarakat adat Kampung kasepuhan Ciptagelar. Rangkaian upacara ritual seren taun pada masyarakat Kampung Kasepuhan Ciptagelar merupakan contoh nyata dari adanya proses interaksi sosial, di mana dalam ritual seren taun menunjukan adanya proses sosial. Proses sosial tersebut diperlihatkan melalui adanya kerjasama masyarakat dalam rangkaian ritual seren taun, mulai dari perencanaan, hingga pelaksanaan pada hari puncak. Permasalahan yang ada sekarang bahwa masyarakat Kampung Kasepuhan Ciptagelar sekarang ini tidak hanya hidup bersama di satu kampung tetapi anggota masyarakatnya juga banyak yang bekerja dan hidup di luar daerah. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta menganalisa proses interaksi sosial masyarakat Kampung Kasepuhan Ciptagelar dalam ritual upacara seren taun. Penelitian ini dilakukan berdasarkan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif dan metode etnografi komunikasi. Subjek penelitian ini yaitu masyarakat Kampung Kasepuhan Adat Ciptagelar, Sukabumi sedangkan Objeknya yakni proses interaksi sosial masyarakat Kampung Kasepuhan Ciptagelar dalam ritual upacara seren taun. Informan penelitian berjumlah 6 orang yang dipilih secara purposive. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi literatur. Teknik analisis data melalui tiga tahap yakni, deskripsi, analisis, dan interpretasi. Teknik keabsahan data melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa interaksi sosial masyarakat Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar dalam ritual upacara seren taun tercipta karena adanya kontak sosial dan komunikasi yang terjalin di antara anggota masyarakatnya. Kontak sosial primer dilakukan melalui komunikasi langsung melalui ponggokan yaitu rapat bersama masyarakat, dan kontak sosial sekunder dilakukan melalui papan pengumuman, surat, pemanfaatan teknologi komunikasi seperti telepon, whatsapp, dan media sosial. Komunikasi menunjukan bahwa Abah dibantu Aki Koyod dan Aki Karma sebagai komunikator/penyampai pesan. Pesan seren taun utamanya merupakan bentuk rasa syukur, kepatuhan pada leluhur, dan juga upaya menjaga adat pada generasi selanjutnya. Media utama yang digunakan dalam berkomunikasi pada ritual seren taun yakni gaharu, menyan dan dipa. Komunikan yakni yakni seluruh masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar. Feedback yang dihasilkan dari kegiatan seren taun yakni menumbuhkan dampak sosial berupa adanya kebersamaan dan gotong royong, selain juga dampak ekonomi yang dapat menarik wisatawan dan dampak budaya mengenai adanya keteguhan hati dari masyarakat setempat akan budaya dan kepercayaan yang mereka anut serta semakin meluasnya nama Kasepuhan Cipategelar.
Kata Kunci: Proses interaksi sosial, interaksionisme simbolik, ritual, seren taun, Kasepuhan Ciptagelar.