Manusia adalah makhluk sosial, kita sebagai manusia tidak dapat terlepas dari hubungan antar sesama manusia. Di negara yang memiliki beragam budaya ini, masyarakat pasti memiliki adat istiadat yang mereka percaya, salah satunya adalah sunat. Sebagian besar anak yang hendak menjalankan prosesi sunat memiliki kecemasan akibat pengaruh dari lingkungan sosial. Hal tersebut merubah cara pandang anak terhadap sunat menjadi menakutkan. Tujuan penulis ialah untuk membangun karakteristik penokohan dalam film fiksi melalui teknik penyutradaraan yang dilakukan dengan penelitian kualitatif serta metode observasi, wawancara dan studi literatur melalui pendekatan fenomenologi agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa lingkungan sosial dapat mempengaruhi kecemasan anak yang akan melaksanakan prosesi sunat.