Financial Distress merupakan kondisi dimana perusahaan sedang mengalami tekanan atau kesulitan keuangan. Financial distress yang berlangsung secara terus menerus secara bertahap dapat mengakibatkan perusahaan mengalami kebangkrutan. Pihak manajemen harus dapat mengantisipasi perubahan dalam kondisi perekonomian yang dapat memengaruhi kondisi keuangan perusahaan.
Pertumbuhan domestik bruto pada perusahaan sektor pertanian dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan pertumbuhan. Hal tersebut memberikan dampak menjadi indikasi bahwa perusahaan pada sektor pertanian sedang mengalami kesulitan keuangan atau financial distress.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Inflasi, Likuiditas, dan Leverage terhadap Financial Distress pada Perusahaan Sektor Pertanian yang terdapat pada Bursa Efek Indonesia tahun 2014- 2018. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data laporan keuangan dan data inflasi dari website resmi Bank Indonesia.
Populasi dalam penelitian ini adalah sektor Pertanian yang terdaftar pada BEI. Teknik pemilihan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dan diperoleh 14 perusahaan dengan periode penelitian 2014-2018. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 25.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan inflasi, likuiditas dan leverage berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Sedangkan secara parsial, inflasi dan likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap financial distress, sedangkan leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap financial distress.