Pos Indonesia adalah sebuah perseroan terbatas (PT) badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa pengiriman. PT. Pos Indonesia (Persero) memiliki ribuan cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam pelayanannya di Indonesia, PT. Pos Indonesia (Persero) terus mengembangkan layanannya tiap tahun. Untuk dapat melayani jasa pengirimannya, PT. Pos Indonesia (Persero) memiliki fungsi-fungsi bisnis yaitu fungsi surat dan paket, fungsi jasa keuangan, fungsi ritel dan jaringan, fungsi integrasi logistik, fungsi SDM (Sumber Daya Manusia) dan umum, fungsi keuangan, serta fungsi teknologi. Fungsi teknologi lebih khususnya di sub fungsi operasi teknologi menjadi fokus penting dalam meningkatkan keamanan sesuai dengan permasalahan yang ada di PT. Pos Indonesia (Persero).
Teknologi membutuhkan perkembangan keamanan yang baik untuk mengetahui dan mencegah ancaman-ancaman yang terjadi dari berbagai sisi. Dalam penanganan masalah atau insiden di PT. Pos Indonesia (Persero) masih tergolong lambat karena pencatatan atau ticketing yang masih berupa form manual. Penanganan maupun insiden yang terjadi masih belum bisa diselesaikan atau diselidiki secara tepat waktu sehingga perusahaan mengalami kesulitan dalam mencari solusi alternatif terbaik. Selain itu belum adanya sistem untuk menangani penanganan masalah atau insiden di PT. Pos Indonesia (Persero). Untuk itu, solusi dalam meningkatkan pelayanan yang ada di PT. Pos Indonesia (Persero) perlu diterapkan suatu sistem yang sesuai untuk meningkatkan keamanan di perusahaan. Adapun perancangan yang dapat digunakan sebagai panduan dalam membangun SI (Sistem Informasi)/ TI (Teknologi Informasi) di perusahaan. Enterprise architecture mempunyai peranan penting dalam mewujudkan keselarasan antara SI/TI dengan kebutuhan bisnis. Rancangan enterprise architecture diharapkan dapat memaksimalkan peran bisnis, informasi dan teknologi yang sesuai dengan permasalahan yang ada di organisasi sehingga dapat mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Solusi penggunaan enterprise architecture dalam merancang sistem usulan dengan mengintegrasikan domain-domain seperti domain bisnis, information system (aplikasi dan data) serta teknologi. Dengan menggunakan framework TOGAF ADM dari preliminary phase hingga information architecture phase dan kontrol standar manajemen keamanan informasi dalam penelitian ini dapat memenuhi kebutuhan pengembangan sistem dengan menyelaraskan domain bisnis hingga aplikasi dan data yaitu perancangan dari fase preliminary phase, Phase A : Architecture Vision, Phase B: Business Architecture dan Phase C: Information System Architecture (Data Architecture & Application Architecture) sebagai panduan dalam penerapan sistem untuk meningkatkan keamanan di PT. Pos Indonesia (Persero).