Implementasi smart building di Indonesia dimulai pada awal tahun 2012. Latar belakang pengembangan dan penerapan solusi smart building di Indonesia adalah Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 38 Tahun 2012 tentang bangunan gedung hijau yang diterbitkan pada 11 April 2012. Teknologi smart city nusantara yang diusung oleh Telkom bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk menunjang teknologi di Jakarta.
Gedung Telkom Landmark Tower (TLT) adalah gedung yang digunakan untuk perkantoran. Gedung TLT tersebut didesain menjadi smart office. Jika smart office diterapkan akan membantu pemerintah kota Jakarta dalam penataan kota dan bangunan-bangunan di kota Jakarta sehingga nyaman dan aman, serta membuat biaya menjadi efisien, konsumsi energi lebih hemat. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas bangunan gedung yang dipakai untuk perkantoran yaitu TLT.
Penelitian ini mencoba menggali tentang variabel dan indikator yang digunakan untuk smart office yaitu dengan pendekatan smart building yang diperoleh dari literatur dan juga dari 37 narasumber yang terdiri dari Building Management, Expert Office Building Operation, dan User.
Penelitian ini menemukan 7 Variabel yaitu Building Automation System, Building Control System, Energy Management System, Safety & Security Management System., Enterprise Management System, IT Network Connectivity., Green Building Construction dengan 23 indikator untuk mengukur index Telkom Landmark Tower telah menerapkan smart office. Tingkat index Telkom Landmark Tower juga sudah dihitung berdasarkan tiap variabel dan indikator, dan menghasilkan index capaian 86,68 yang berada dalam kategori baik yang berarti memuaskan, sesuai dengan harapan, dan sedikit kekurangan. Analisa korelasi antar variabel dan indikator juga disajikan.
Kata Kunci: Smart office , smart building, smart city, Telkom Landmark Tower