Program pelaksanaan E-KTP (kartu tanda penduduk elektronik) merupakan salah satu pelayanan publik pada bidang administrasi kependudukan di Kabupaten Bandung yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Bandung. Tidak adanya informasi yang terkoneksi antara Kabupaten Bandung dan UPTD sebagai tempat pelaksana program perekaman dan percetakan E-KTP menyebabkan pengawasan dan pencatatan E-KTP bermasalah. Polemik masalah keterlambatan proses percetakan E-KTP merupakan masalah besar yang hampir dialami oleh seluruh UPTD di kabupaten Bandung padahal perkembangan data E=KTP selalu berubah. Keterlambatan percetakan E-KTP disebabkan karena ketersediaan alat pendukung percetakan dari kabupaten Bandung terbatas, kerusakan alat yang tidak mampu diprediksi waktunya, dan tidak tersedia persediaan barang cadangan untuk mengatasi kehabisan aset. Dalam mengatasi masalah diperlukan metode penelitian yang mampu menyesuaikan dengan kasus yang sering mengalami perubahan, maka dipilih metode iterative incremental. Dalam mengatasi masalah ketersediaan, kerusakan dan kehilangan alat maka diperlukan perubahan manajemen proses bisnis yang dapat diatasi dengan basis ilmu sistem informasi manajemen inventory. Sedangkan dalam mengatasi masalah konektivitas antara Pemerintah Kabupaten Bandung dan UPTD diperlukan Aplikasi open ERP/ODOO Versi 12.0 untuk memudahkan pencatatan sistem dan pengendalian inventaris secara online. Kemudian akan diuji oleh teknik User Acceptance Testing. Akhirnya hasil penelitian dari tugas akhir ini adalah hasil implementasi pada aplikasi Odoo 12.0 Modul inventory yang berdasarkan pengujian dapat membantu sistem pencatatan dan pengawasan inventaris yang tepat dan akurat pada logistik E-KTP Pemerintah kabupaten Bandung untuk membantu kelancaran dalam proses pencetakan E-KTP.