Tunanetra merupakan suatu istilah umum yang biasa dilakukan pada kondisi seseorang yang memiliki gangguan atau kesulitan dalam indra pengelihatannya. Tunanetra sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu buta total (blind) dan yang masih memiliki pengelihatan (low vision). Ketika seseorang mengalami keterbatasan dalam indera pengelihatannya ia akan merasa ketidakpuasan dalam kehidupannya, hal itu dipengaruhi oleh perasaan tidak menyenangkan seperti kecewa, sedih, takut malu, dan minder. Perasaan-perasaan inilah yang akan mempengaruhi kesejahteraan hidup dari individu atau penderita tunanetra. Dengan diadakannya sarana dan prasarana aksesibilitas yang memungkinkan mereka dapat mengakses layanan publik serta persamaan kesempatan dalam berpartisipasi di berbagai kegiatan kehidupan sehari-hari, kemasyarakatan, pendidikan dan politik. Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam memenuhi anak berkebutuhan khusus adalah multimodal learning. Multimodal learning merupakan sebuah kegiatan dalam berkomunikasi dengan menggunakan metode yang berbeda disaat yang bersamaan. Mengajar murid tunanetra, guru dituntut untuk memiliki cara atau strategi komunikasi berbeda dari murid biasanya, strategi yang dilakukan guru adalah mengembangkan kekuatan indera pendengar dari murid. Salah satu metode pembelajaran yang peneliti dapat melalui observasi dalam pra penelitian yaitu guru menerapkan metode pembelajaran dengan memanfaatkan alat indera pendengar adalah memberikan video dan audio yang baik agar murid dibantu untuk berimajinasi.
Kata Kunci: Pengelihatan, Informasi, Pendidikan, Alat bantu.