Pesawat terbang N219 merupakan pesawat yang sedang dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia. Pesawat ini menggunakan 2 sistem kontrol kemudi terbang, yaitu Primary Control System dan Secondary Control System. Penulis mengambil fokus pada Secondary Control System pada bagian flap pesawat terbang N219.
Flap adalah permukaan bergerak yang berengsel pada tepi belakang sayap pesawat terbang yang berfungsi untuk menambah gaya hambat pesawat pada saat melakukan landing. Pada saat pesawat akan melakukan landing, flap akan membuka sudut antara 30 sampai 40 derajat tergantung besar gaya hambat yang dibutuhkan oleh pesawat. Pada pesawat N219, flap pesawat terbang ini masih dikendalikan secara manual oleh pilot. Untuk membuka flap, kerap kali pilot menggunakan intuisi mereka sendiri untuk dapat menentukan kapan flap dapat atau tidaknya terbuka pada kecepatan tertentu. Adapun kecelakaan pesawat akibat human error pada saat landing yang dimana flap terlambat atau terlalu cepat dikeluarkan, yang menyebabkan pesawat kekurangan gaya hambat dan membuat pesawat jatuh. Hal tersebut mendorong penelitian tugas akhir ini, untuk mengendalikan flap pesawat secara otomatis berdasarkan besar kecepatan pesawat, dan ketinggian pesawat pada saat landing.
Pada tugas akhir ini, untuk mengendalikan flap pesawat N219 secara otomatis, perancangan sistemnya menggunakan mikrokontroler sebagai otak untuk memproses data dari sensor dan menggunakan metode Fuzzy Logic dan masukannya berdasarkan besar kecepatan pesawat, dan ketinggian pesawat. Uji coba ini akan diterapkan pada sebuah prototype flap pesawat N219.
Kata Kunci: Sistem Kontrol Gerak Flap Pesawat N219 Secara Otomatis Pada Saat Landing, Kendali Fuzzy Logic, Barometer, GPS.