Saat ini teknologi video sudah bukan hal yang asing lagi pada perkembangan multimedia. Teknologi ini dapat menyajikan informasi berupa gambar, audio, maupun teks sekaligus dalam satu waktu. Oleh sebab itu pemanfaatan teknologi video sudah diterapkan diberbagai bidang seperti hiburan, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Seiring perkembangannya, penyebaran informasi melalui teknologi video dapat memberikan keuntungan sekaligus memberikan peluang pada penyebarluasan video ilegal atau pembajakan.
Watermarking merupakan salah satu cara untuk melindungi hak cipta atas produk multimedia dengan menyisipkan informasi tambahan dalam sinyal video host, dimana tanda informasi yang disisipkan tidak kasat mata, sulit dihapus maupun dirubah. Pada penelitian ini host video dengan format AVI akan disisipkan suatu pesan berupa gambar dengan format PNG sudah tercompressive sensing (CS). Metode yang akan digunakan adalah DWT-DCT-SS. Setelah itu video akan diberi serangan untuk diuji ketahanannya.
Berdasarkan pengujian sistem yang dimana penyisipan pesan berada pada frame pertama dengan menggunakan layer blue, sub band LL, mother wavelet db 1, dan measurement rate 80% menghasilkan nilai rata-rata PSNR sebesar 86,9216 dB; MSE sebesar 27,39059667; dan BER sebesar 0,162519. Sistem ini dapat bertahan dengan baik terhadap serangan Noise Gaussian Blur.
Kata Kunci : Video Watermarking, Compressive Sensing (CS), DWT-DCT-SS