Kesenian Surak Ibra berasal dari Kampung Sindangsari, Desa Cinunuk, Wanaraja Kabupaten Garut, kesenian tersebut diciptakan pada tahun 1910 sebagai sindiran terhadap penjajah Belanda yang sewenang-wenang. Surak Ibra lahir, ingin menunjukan sifat gotong royong dan mandiri. Kesenian Surak Ibra mulai berkembang hingga saat ini dan menjadi ciri khas seni budaya masyarakat Kabupaten Garut. Namun kini tergolong pada kesenian yang langka dan terancam punah, dan di tengah pesatnya perkembangan zaman yang sangat berpengaruh terhadap budaya dan nilai-nilai yang ada didalamnya, menimbulkan adanya perubahan gaya hidup dari masyarakat luas, hal ini menyebabkan sulitnya mencari generasi baru. Salah satu perubahan dari generasi muda penerus bangsa ini dapat dilihat dari berkurangnya kesadaran untuk melestarikan kesenian Surak Ibra oleh remaja ataupun masyarakat pada umumnya terhadap kesenian tersebut. Film ini berisi tentang informasi mengenai kesenian Surak Ibra dan perkembangannya saat ini, sehingga kesenian tersebut dapat bertahan. Dengan adanya film dokumenter Kesenian Surak Ibra dapat membangkitkan minat masyarakat di Kabupaten Garut untuk lebih mengenal terhadap kesenian ini.