Kondisi financial distress perusahaan merupakan suatu kejadian yang dimana suatu perusahaan menghadapi masalah kesulitan keuangan. Peran sektor pertambangan berperan sangat dominan dibandingkan sektor lainnya selama periode 2014-2018. Sektor pertambangan yang memiliki peran ekspor cukup besar namun perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2014-2018 mengalami kerugian selama 5 tahun berturut-turut. Apabila hal ini dibiarkan maka perusahaan akan mengalami kebangkrutan.
Financial distress dapat diprediksi melalui berbagai cara, salah satunya adalah dengan menghitung rasio keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh rasio keuangan, yaitu rasio leverage yang di proksikan dengan debt ratio, rasio inventory turnover, dan gender diversity terhadap financial distress dengan menggunakan perhitungan dari metode dummy (EPS) pada perusahaan sektor pertambangnnyang terdaftar di BEI periode 2014- 2018.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018. Menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 12 perusahaan dan periode penelitian selama 5 tahun sehingga diperoleh jumlah unit sampel sebanyak 60 data. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi logistik dengan menggunakan aplikasi software SPSS 23.0.
Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini secara simultan menunjukan rasio leverage, inventory turnover, dan gender diversity berpengaruh secara signifikan terhadap financial distress. Secara parsial rasio leverage tidak berpengaruh terhadap financial distress, inventory turnover memiliki pengaruh negatif terhadap financial distress, sedangkan gender diversity tidak memiliki pengaruh terhadap financial distress.
Kata Kunci: Financial distress, Rasio Leverage, Inventory Turnover dan Gender Diversity