Cloud Gaming merupakan bagian dari layanan cloud computing yang memproses sebuah aplikasi gaming interaktif secara remote dan mengeluarkan output video ke komputer client melalui perantara jaringan. Dengan adanya Cloud Gaming, pengguna dapat menjalankan aplikasi game yang spesifikasinya lebih tinggi dibandingkan dengan komputer penggunanya.
Namun sebagian pemain tidak dapat merasakan bagaimana serunya bermain game dikarenakan keterbatasan fisiknya, terutama pada bagian tangan. Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis membuat dan menganalisis sensor gyroscope dengan menggunakan Mikrokontroller Arduino sebagai kontroler pada game yang berbasiskan dengan cloud gaming untuk mengetahui hasil dari performa kontroler tersebut.
Dari hasil pengujian, client membutuhkan 0% GPU usage, 24-27.2% CPU usage dan 684.8-702.2 MB RAM untuk memainkan Neverball. Client membutuhkan 0% GPU usage, 27.4-37.8% CPU usage dan 893.8-1008.2 MB RAM untuk memainkan Dragons Dogma. Framerate yang dicapai oleh client pada game Neverball bernilai 44-45 FPS dan pada game Dragons Dogma: Dark Arisen, Framerate yang dicapai bernilai 43-49 FPS. Lama delay yang dicapai sebesar 0.003374 detik pada game Neverball dan bernilai 0.003545 detik pada game Dragons Dogma.