PT. Albasia Nusa Karya merupakan perusahaan baru yang bergerak dibidang
pengolahan kayu. Produk yang diciptakan oleh perusahaan adalah barcore. Dalam
pembuatan barcore bahan utama yang digunakan adalah kayu albasia yang didapat
dari supplier. Tidak hanya di Indonesia, PT. Albasia Nusa Karya memiliki
beberapa konsumen di luar negeri diantaranya China dan Jerman. Namun, seiring
bertambahnya minat konsumen terhadap produk barcore, PT. Albasia Nusa Karya
memiliki tuntutan untuk memberikan pelayanan yang terbaik terhadap semua
pelanggannya. Pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen terdiri dari pelayanan
yang cepat, kesediaan barang serta kualitas yang selalu terjaga. Untuk
mengimbangi permintaan pasar, PT. Albasia Nusa Karya membutuhkan sistem
informasi yang menunjang proses bisnis agar konsumen baru maupun lama dapat
terus percaya terhadap pelayanan yang diberikan. Proses bisnis yang dilakukan
masih cenderung manual, sehingga solusi yang dibutuhkan adalah pembuatan
sistem enterprise architecture untuk mengetahui bagian mana yang dibutuhkan
penambahan teknologi.
Perancangan enterprise architecture pada PT. Albasia Nusa Karya akan
menggunakan framework TOGAF ADM yang berfungsi untuk menyelaraskan
antara strategi bisnis dengan pemanfaatan teknologi informasi. Pada framework
TOGAF ADM terdiri dari beberapa fase dalam menentukan arsitektur, diantaranya
Preliminary, Architecture Vision, Business Architecture, Data Architecture,
Application Architectur, Technology Architecture, Opportunities and Solution,
dan Migration Planning. Enterprise Architecture. Tujuan dari fase- fase tersebut
untuk mengetahui requirement proses bisnis, data, aplikasi serta teknologi,
sehingga perusahaan akan mengetahui kekurangan yang harus segera dibenahi
dalam melaksanakan proses bisnis. Perancangan enterprise architecture
menggunakan framework TOGAF ADM akan dilaksakan berdasarkan kondisi dan
kebutuhan bisnis pada PT. Albasia Nusa Karya.
Hasil yang didapatkan dari perancangan enterprise architecture pada PT. Albasia
Nusa Karya berupa artifak-artifak pada TOGAF ADM dan arsitektur IT roadmap
untuk pengembangan teknologi informasi. Arsitektur yang dirancang dapat
membantu PT. Albasia Nusa Karya khususnya pada unit pergudangan dalamiv
memberikan pedoman pelaksanaan proses bisnis dan pemanfaatan teknologi
informasi untuk meningkatkan pelayanannya.
Usulan yang dapat mengatasi permasalahan yang disebutkan diatas yaitu dengan
menerapkan aplikasi ERP SD yang mampu melakukan pengelolaan dokumen,
pelaporan dan melakukan pengintegrasian fungsi pergudangan dengan fungsifungsi lainnya.
Kata kunci: Enterprise Architecture, TOGAF ADM, framework, barcore, PT.
Albasia Nusa Karya