PT Telekomunikasi Indonesia merupakan perusahaan telekomunikasi sebagai penyedia jaringan telekomunikasi. Salah satu proyek jaringan telekomunikasi yang diberikan oleh PT Telekomunikasi Indonesia yaitu proyek pengadaan dan pemasangan fiberisasi Node-B yang berada di wilayah padarek STO Cikijing Cirebon. Fiberisasi Node-B merupakan fiberisasi kabel optik sekaligus melakukan moderenisasi jaringan 3G ke Jaringan 4G maupun LTE dalam meningkatkan kualitas bandwith yang lebih besar. Dalam pelaksanaannya, Proyek tersebut tidak terselesaikan sesuai dengan kontrak yang berlaku. Sehingga PT Telekomunikasi Indonesia Melakukan amandemen. Maka dalam penelitian ini melakukan evaluasi terhadap closing proyek dengan menggunakan Earned Value Management dan Audit Internal. Earned Value Management digunakan untuk mengukur perkembangan dan kemajuan proyek. Sedangkan Audit Internal digunakan untuk `melakukan pengendalian internal terhadap berjalannya proyek Hasil penelitian didapatkan dari metode Earned Value Managment adalah terjadi keterlambatan penyelesaian proyek (overrun) dan mengeluarkan biaya berlebih (Overbudget). Kemudian hasil tersebut diolah dengan menggunakan Audit Internal yang didapat berupa Final Report
Kata Kunci : Fiberisasi Node-B, Earned Value Management (EVM), danAudit Internal, Overrun, Overbudget.