Opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan oleh auditor ketika menilai adanya kesangsian perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Opini audit going concern merupakan sebuah warning bagi perusahaan karena ada indikasi perusahaan akan mengalami kebangkrutan dalam jangka pendek.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah debt default, likuiditas, disclosure, dan audit tenure. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Debt default, Likuiditas, Disclosure, dan Audit tenure terhadap pemberian Opini Audit Going concern pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui menguji pengaruh debt default, likuiditas, disclosure, dan audit tenure terhadap pemberian opini audit going concern. Selain itu, untuk mengetahui pengaruh simultan dan parsial antara debt default, likuiditas, disclosure, dan audit tenure terhadap pemberian opini audit going concern.
Populasi dalam sampel ini adalah perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018. Metode analisis yang digunakan adalah pengujian statistik deskriptif dan analisis regresi logistik dengan menggunakan software SPSS. Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh 29 perusahaan pertambangan dengan periode penelitian empat tahun yaitu tahun 2016-2018 sehingga terdapat 87 sampel dalam penelitian ini.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa debt default, likuiditas, disclosure dan audit tenure berpengaruh secara simultan terhadap pemberian opini audit going concern. Variabel likuiditas berpengaruh signifikan negatif terhadap pemberian opini audit going concern. Variabel debt default, disclosure, dan audit tenure tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemberian opini audit going concern.
Kata kunci: audit tenure, debt default, disclosure, likuiditas dan opini audit going concern.