Stand-up comedy sebagai salah satu genre humor tidak hanya berfungsi sebagai media hiburan, namun justru dapat menjadi media untuk menyampaikan kritik. Walaupun disajikan dalam bentuk jenaka, kritik yang disampaikan dalam stand-up comedy dapat berupa kritk yang tajam mengenai berbagai persoalan, realitas, dan keresahan yang ingin disampaikan oleh masyarakat, termasuk persoalan politik di dalamnya. Hal tersebut menjadi pembeda antara kritik yang disampaikan secara serius dengan kritik yang disampaikan melalui stand-up comedy. Karena kemampuannya sebagai media penyalur aspirasi dan kritik bagi rakyat, maka stand-up comedy juga berperan sebagai bentuk perwujudan demokrasi. Salah satu fenomena yang menngunakan stand-up comedy sebagai media kritk politik adalah ketika komika Aji Pratama menyampaikan kritik di hadapan DPR secara langsung pada Agustus 2018 di Senayan.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi pada akun youtube Gunung Haji untuk mendapatkan naskah materi stand-up comedy Aji Pratama. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis wacan Teun A. van Dijk yang didukung oleh teori humor Bisosiasi. Hasil penelitian merujuk kepada pertanyaan penelitian terkait tema, wacana, dan tampilan wacana kritik berbentuk humor. Kemudian didukung dengan penjelasan terkait stand-up comedy sebagai bentuk demokrasi.
Tema yang diangkat dalam stand-up comedy Aji Pratama adalah perilaku buruk DPR. Wacana-wacana yang disampaikan terdiri dari empat wacana utama yakni korupsi DPR, DPR yang tidur saat rapat, tidak menghadiri rapat, serta melakukan kasus suap, yang didukung oleh wacana-wacana kritik lainnya. Wacana kritik berbentuk humor sebagian besar ditampilkan dalam bentuk bisosiasi, dan secara keseluruhan disampaikan secara halus melalui penggunaan elemen-elemen van Dijk, khususnya elemen metafora, ironi, leksikal dan kata ganti. Adapun fenomena stand-up comedy Aji Pratama yang melakukan kritik langsung kepada perilaku buruk DPR merupakan gambaran wujud demokrasi di Indonesia.