Pertumbuhan laba merupakan presentase kenaikan laba pada suatu perusahaan dalam periode tertentu dibandingkan periode sebelumnya. Persentase kenaikan laba yang positif menunjukan kondisi perusahaan dalam keadaan baik dapat meningkatkan nilai peruusahaan. Informasi pertumbuhan laba dapat dijadikan acuan investor untuk melihat kinerja perusahaan yang dapat menarik perhatian investor untuk menanamkan modalnya pada suatu perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji rasio keuangan yang terdiri dari Current Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap pertumbuhan laba perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2018.
Terdapat 41 perusahaan yang menjadi populasi dalam penelitian ini. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel penelitian ini sebanyak 35 perusahaan yang memenuhi kriteria. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan pada perusahaan pertambangan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2015-2018. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah regresi data panel dengan menggunakan program perangkat lunak Eviews 10.
Berdasarkan hasil pengujian, variabel CR dan DER secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Secara parsial variabel CR dan DER memiliki pengaruh negative signifikan terhadap pertumbuhan laba. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang paling tepat untuk mengukur tingkat pertumbuhan laba pada seluruh perusahaan sektor pertambangan. Hal tersebut dikarenakan dengan melihat laba yang diperoleh maka dapat meningkatkan tingkat pertumbuhan laba perusahaan pada periode berikutnya.
Kata Kunci: Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Pertumbuhan Laba