Industri properti dan real estate diperkirakan akan terus menjalankan usahanya secara berkesinambungan dan perkembangan industri tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap perekonomian Indonesia dikarenakan mampu menggerakkan lebih dari 175 sektor turunannya hingga bidang jasa turut merasakan dampak positifnya seperti perbankan melalui Kredit Pemilikan Rumah.
Kelangsungan hidup usaha (going concern) merupakan kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaannya agar terhindar dari segala permasalahan yang dapat menyebabkan kerugian maupun kebangkrutan. Di tahun 2015, sub sektor properti dan real estate mengalami penurunan laba bersih hingga 37% dan Distribusi PDB Atas Dasar Harga Berlaku menunjukkan penurunan peranan dari perusahaan sub sektor properti dan real estate terhadap perekonomian Indonesia mulai tahun 2016 hingga 2018. Dalam hal ini auditor independen seharusnya memberikan early warning berupa pemberian opini audit going concern agar perusahaan-perusahaan tersebut dapat segera mengambil tindakan guna menjaga kelangsungan usahanya. Namun faktanya, selama 5 tahun hanya 3 perusahaan sub sektor properti dan real estate yang menerima opini audit going concern dari auditor independen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi keuangan, manajemen laba dan profitabilitas terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan sub sektor properti dan real estate tahun 2014-2018 baik secara simultan maupun parsial.
Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang memperoleh 30 sampel penelitian dengan periode pengamatan selama 5 tahun, sehingga didapat 150 unit sampel. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik dengan menggunakan software SPSS 22.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi keuangan, manajemen laba dan profitabilitas secara simultan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Secara parsial, kondisi keuangan dan profitabilitas berpengaruh dengan arah negatif terhadap penerimaan opini audit going concern, sedangkan manajemen laba tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.