Perataan laba merupakan upaya yang dilakukan manajemen dengan sengaja tidak melaporkan laba atau memindahkan pendapatan dari tahun ke tahun, dengan tujuan agar laba terlihat stabil tidak berfluktuasi sehingga laba yang dilaporkan menarik bagi pemakai laporan keuangan seperti investor dan kreditor. Karena investor beranggapan perusahaan dengan laba yang stabil merupakan perusahaan dengan risiko yang rendah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh secara simultan dan parsial antara leverage, cash holding, dan nilai perusahaan terhadap perataan laba pada perusahaan dalam indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2018. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif verifikatif. Hipotesis dalam penelitian ini diuji menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis regresi logistik dengan menggunakan software SPSS 23.0. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Teknik purposive sampling yang menghasilkan 20 sampel perusahaan terpilih dalam kurun waktu 5 tahun sehingga diperoleh 100 unit sampel perusahaan dalam indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel leverage, cash holding, dan nilai perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap perataan laba. Secara parsial, leverage dan nilai perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba. Sedangkan variabel cash holding berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap perataan laba.
Kata Kunci: Cash holding, Leverage, Nilai Perusahaan, Perataan Laba