Angka kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2018 tercatat sebesar 17,12% dengan angka tersebut Kabupaten Gunungkidul masih termasuk kedalam Kabupaten dengan jumlah warga miskin terbesar di Provinsi DI Yogyakarta.Inklusi keuangan dipercaya dapat menurukan kemiskinan apabila dilakukan secara maksmial serta dapat mengurangi kesenjangan sosial. Salah satu faktor penentu keberhasilan inklusi keuangan adalah adanya literasi keuangan pada masyarakat itu sendiri, faktor lain yang dapat mempercepat pengentasan kemiskinan adalah peran masyarakat produktif itu sendiri. Oleh karena itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan edukasi keuangan ke berbagai pelosok negeri termasuk desa terpencil di Desa Mertelu, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul serta membentuk berbagai modal sosial untuk menunjang peningkatan literasi keuangan serta inklusi keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran modal sosial sebagai mediator literasi keuangan dan inklusi keuangan pada usia produktif di Kabupaten Gunungkidul yang diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan dan inkusi keuangan itu sendiri. Literasi keuangan dapat disadari sebagai kemampuan individu dalam memahami, mengimplementasi serta mengevaluasi informasi keuangan sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan keuangan. Inklusi keuangan adalah mengenai pemanfaatan layanan industri keuangan seperti menabung, kredit, investasi dan yang lainnya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan modal sosial merupakan bagian di masyarakat seperti kepercayaan, perasaan saling percaya, gotong-royong, mengenai norma dan jaringan yang mengikat masyarakat. Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Gunungkidul berusia produktif sebesar 478.154 jiwa. Pengambilan sampel dengan teknik non-probability sampling menghasilkan sampel sejumlah 424 jiwa. Penelitian ini mengadopsi dan menggunakan tes Sobel serta metode Baron dan Kenny dalam pengujian pengaruh mediasi modal sosial pada hubungan literasi keuangan dan inklusi keuangan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa modal sosial terbukti secara parsial memediasi hubungan antara literasi keuangan dan inklusi keuangan pada usia produktif di Kabupaten Gunungkidul. Dengan adanya modal sosial yang dikuat pada masyarakat Kabupaten Gunugkidul, lembaga keuangan perlu mengembangkan program-program terkait peningkatan literasi keuangan dan inklusi keuangan bersifat non-formal dan melibatkan masyarakat secara aktif guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membantu mengurangi kemiskinan.
Kata kunci : Kemiskinan, Literasi Keuangan, Inklusi Keungan, Modal Sosial, Mediasi Parsial.