Industri semen adalah salah satu industri yang penting dalam menunjang pembangunan negara. Tingkat konsumsi semen di Indonesia dari tahun 2014 - 2018 mengalami pertumbuhan yang fluktuatif. Pertumbuham revenue dari tahun 2014 - 2016 yang mengalami penurunan diiringi dengan penurunan pada net profit margin dan return on asset, namun revenue yang meningkat dari tahun 2016 hingga tahun 2018 tidak diikuti dengan pertumbuhan pada net profit margin dan return on asset. Maka dari itu perlu memperhitungkan efisiensi di dalam perusahaan untuk dapat menjaga performansi perusahaannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel biaya bahan baku memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap efisiensi, variabel biaya tenaga kerja, jumlah aset, revenue, dan suku bunga memiliki pengaruh positif signifikan terhadap efisiensi, sedangkan return on equity dan return on asset tidak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi. Perusahaan semen yang paling efisien adalah Semen Indonesia dengan nilai 0,93609 dan nilai efisiensi terendah adalah Semen Baturaja dengan nilai 0,09772.