Sumber Daya Manusia baik sebagai pengembang, pengelola maupun pengguna e-government merupakan faktor yang turut menentukan keberhasilan pelaksanaan dan pengembangan e-government. Tidak meratanya akses dan kemampuan TIK pada setiap SDM disebut dengan kesenjangan digital (digital divide). Pegawai pemerintah yang merupakan penyelenggara e-government, harus memiliki pengetahuan eliteracy yang memadai dalam memberikan pelayanan public berbasis digital. Deputi Inovasi Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Tri Widodo Utomo mengungkapkan literasi IT di kalangan birokrat belum merata. Seperti pada ASN yang sudah berumur masih kurang dalam e-literacy. Pemilihan subjek penelitian berada di provinsi DKI Jakarta melihat IP-TIK provinsi ini paling tinggi di antara provinsi lain di Indonesia. Penelitian ini berusaha mencari jawaban masih adakah kesenjangan digital yang pengaruhi oleh perbedaan generasi. Generasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah generasi X dan Y. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Berdasarkan teknik pengumpulan data, penelitian ini termasuk ke dalam penelitian survei. Penulis melakukan elaborasi untuk sub variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Sub variabel yang diukur pada 100 responden adalah Perilaku Penggunaan Internet, Manfaat Internet, Usage Divide, dan Quality of Use Divide. Teknik analisis data menggunakan Uji Mann Whitney untuk mengetahui perbandingan nilai kesenjangan digital antar kedua kelompok subjek penelitian. Hasil penelitiannya adalah terdapat kesenjangan digital antara generasi X dan generasi Y. Besar nilai kesenjangan antara generasi X dan generasi Y adalah 17.92. Nilai indeks digital pada generasi X sebesar 74.294%, sedangkan indeks digital generasi Y bernilai 79.747%. Nilai indeks digital kedua generasi termasuk dalam kategori rendah. Kesenjangan yang paling besar dimiliki oleh sub variabel Pembagian Penggunaan dengan nilai 27.86.