Teknologi Informasi (TI) saat ini menjadi bagian penting bagi suatu lembaga yang memiliki proses bisnis. Nilai investasi dari penerapan TI dalam sebuah lembaga bisa sangat besar karena dianggap mampu mendorong organisasi untuk mencapai rencana strategisnya dan menjadi lebih baik. Untuk itu maka dilakukan audit terhadap tata kelola TI menggunakan kerangka kerja Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT) menjadi standar audit, sifatnya yang holistic membuat COBIT dapat digunakan bagi lembaga yang belum menerapkan COBIT sebagai kerangka kerja. COBIT versi 5 adalah kerangka kerja memiliki 5 domain serta 37 proses serta memiliki nilai ukur yakni capability level yang dapat dimanfaatkan sebagai tolak ukur pemberian rekomendasi bagi tata kelola TI di suatu lembaga. Berdasarkan hasil audit yang dilakukan terhadap 3 proses yang terpilih berdasarkan AHP yakni APO12 berada pada level 0, DSS04 pada level 1 dan BAI06 pada level 2, menunjukan bahwa audit menggunakan kerangka kerja COBIT 5, dapat diterapkan dalam lembaga yang belum menerapkan COBIT sebagai kerangka kerja.