Pertumbuhan game development saat ini sudah banyak didukung oleh perangkat lunak seperti game engine dan juga game framework. Phaser 3 merupakan salah satu framework game populer berbasis HTML5 pada platform browser. Game Developer Conference memaparkan bahwa kesuksesan sebuah game dapat dilihat dari mudahnya kontrol pengguna (player) terhadap game. Player akan memiliki kontrol terhadap game yang dimainkan, di mana kontrol sangat berkaitan dengan User Interface (UI) dari game yang dibuat. Namun, Phaser 3 tidak memfasilitasi dalam mengelola kode komponen event UI. Terkadang seorang pengembang game (developer) menemukan bahwa kode komponen event UI seperti tombol atau joystick yang telah dibuat, harus dibuat ulang pada proyek selanjutnya dengan fungsi yang sama. Object-oriented dapat dimanfaatkan dengan dikemas dalam bentuk library untuk menjadi framework. Produktivitas developer menggunakan framework akan meningkat sehingga tidak perlu mengulang algoritma atau kode yang telah dibuat sebelumnya. Reusability terhadap kode dalam merancangan framework akan berpengaruh jika disusun oleh bantuan design pattern. Reusability pada framework komponen event UI diperlukan, sehingga dapat menutupi kekurangan yang dimiliki Phaser 3. Berdasarkan perhitungan reusability metric yang dilakukan serta interview terhadap developer, didapatkan bahwa standar UI Phaser 3 memiliki nilai reusability 64.241%, sementara framework yang dibangun memiliki reusability yang relatif lebih tinggi, yaitu sebesar 84.576%.