Provinsi Riau adalah pusat budaya Melayu di Indonesia dan juga di Asia, dengan Pekanbaru sebagai kota terbesarnya. Pekanbaru memiliki beberapa kerajinan khas budaya Melayu salah satunya adalah tenun. Sanggar tenun yang memiliki daya tarik yang berbeda dari pesaingnya adalah Rumah Tenun Kampung Bandar. Memiliki kelebihan seperti menggunakan benang alami sebagai pewarna kain tenun, menggunakan daun mangga, ketapang, pandan, kunyit dan kulit jengkol. Selain itu mereka juga ramah terhadap pengunjung awam yang ingin mempelajari teknik menenun dan juga tidak dipungut biaya. Namun sejak 2012 target penjualan Rumah Tenun Kampung Bandar terus menurun yang disebabkan kurang dikenal dan juga masih kurang dalam menggunakan media sosial serta keterbatasan dana. Maka dari itu dibutuhkan brand identity dan media promosi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menerapkan konsep brand identity dan media promosi Rumah Tenun Kampung Bandar. Dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif untuk pengumpulan data seperti melakukan observasi, kuesioner, kajian pustaka juga mewawancarai pihak Rumah Tenun Kampung Bandar dan Dinas Pariwisata. Analisis data menggunakan metode matriks yang menghasilkan konsep pesan, big idea, konsep kreatif, konsep media dan hasil perancangan yang dapat menghasilkan identitas visual dan media promosi untuk Rumah Tenun Kampung Bandar. Diharapkan ini dapat meningkatkan awarness masyarakat Pekanbaru dan warga Indonesia akan Rumah Tenun Kampung Bandar sehingga akan menaikkan target penjualan mereka.
Kata kunci : Brand identity, media promosi, Rumah Tenun Kampung Bandar , busana adat Melayu