Bandung telah tersohor sebagai salah satu pelopor pusat perkembangan Seni Rupa modern di Indonesia yang dianggap lebih berorientasi pada Barat jika dibandingkan dengan kota Yogyakarta, semua tidak terlepas dari peran sejarah Seni Rupa dan pemerintahan kolonial Belanda.
Seniman di Bandung mempunyai beragam karakter dan media sebagai ekspresi dari berkesenian. Salah satunya yaitu seni lukis. Seni lukis Bandung terkenal dengan karakternya lukis yang beraliran absrtak formalisme, semua itu tidak terlepas dari pengaruh sejarah Seni Rupa di kota Bandung itu sendiri.
Dari konidisi tersebut, penulis mencoba mendata sekaligus menganalisa beberapa seniman lukis realistik di kota Bandung, yang terkesan sebagai minoritas di medan Seni Rupa. seperti pada periode lama (sebelum tahun 2000) seperti Barli Sasmitawinata, Hendra Gunawan dan Chusin Setiadikara, untuk periode baru/sekarang (tahun 2000-2019) yaitu seperti Cecep Moch. Taufik, Mariam Sofrina dan RE. Hartanto. Sosok mereka sangat lekat dengan karakter Seni lukis yang lebih condong dengan nuansa realistik.
Bagaimana sepak terjang, dan proses kreasi yang mereka geluti, akan dikaji mendalam dengan pendekatan psikologi seni dan sejarah Seni Rupa disertai dengan pencarian data dan wawancara secara langsung, sehingga kita akan mengenal lebih jauh mengenai seniman lukis minoritas di Bandung tersebut.
Kata kunci:
Seni lukis realistik, Seniman Bandung, Bandung periode baru,