Di Indonesia tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) telah diatur dalam undang-undang dasar maupun peraturan pemerintah untuk mengatur kewajiban bagi perseroan melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaannya. Upaya perusahaan dalam melakukan kegiatan CSR dapat dikaitkan pada kinerja perusahaan, mengingat ada biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Kinerja sebuah perusahaan dapat diukur melalui aspek finansial dimana salah satunya yaitu Eaning per Share (EPS). Rata-rata pertahun EPS pada sektor pertanian dan pertambangan selama kurun waktu 2013-2017 mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya. Akan tetapi, pada tahun 2015 kedua sektor mengalami penurunan yang cukup drastis dari tahun sebelumnya. Walau demikian, kedua sektor ini merupakan sektor yang sangat berpotensi untuk dapat terus berkembang dan mendorong perekonomian Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan CSR perusahaan yang diungkapkan atau yang biasa disebut Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD) terhadap EPS dengan penambahan variabel kontrol yaitu leverage dan ukuran perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang bergerak pada sektor pertanian dan pertambangan selama periode 2013-2017.
Jumlah sampel penelitian sebanyak 42 perusahaan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel tersebut terdiri dari 13 perusahaan sektor pertanian dan 29 sektor pertambangan yang ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Pedoman pengungkapan CSR menggunakan pedoman Global Reporting Initiative (GRI) generasi empat (G.4). Perhitungan EPS, leverage yang diproyeksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER) dan ukuran perusahaan yang diproyeksikan oleh total aset dilihat melalui laporan keuangan perusahaan. Kemudian teknik analisis data menggunakan model data panel dengan model estimasi menggunakan random effect dan metode Generalized Least Square (GLS).
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa CSRD tidak berpengaruh signifikan terhadap EPS baik pada sektor pertanian dan pertambangan. Selanjutnya CSRD dengan variabel kontrol leverage dan ukuran perusahaan secara bersama berpengaruh signifikan terhadap EPS pada sektor pertanian namun tidak berpengaruh signifikan pada sektor pertambangan.
Pada kedua sektor menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan hasil penelitian. Saran bagi perusahaan agar tetap menjalankan CSR dan meningkatkan pengungkapan CSR karena pengungkapan CSR maupun kinerja perusahaan lainnya merupakan alat komunikasi bagi perusahaan dengan para pemangku kepentingan. Untuk penelitian selanjutnya dapat memperpanjang periode waktu dan jumlah sektor yang digunakan sebagai sampel penelitian serta penambahan variabel.
Kata Kunci: Corporate Social Responsibility (CSR), Eaning per Share (EPS), Leverage, Ukuran Perusahaan, Sektor Pertanian dan Pertambangan.