Inflasi merupakan salah satu indikator ekonomi makro yang digunakan untuk mengukur stabilitas perekonomian suatu negara. Inflasi merupakan proses kenaikan harga-harga barang umum secara terus-menerus. Semakin tinggi angka inflasi maka akan memperburuk perekonomian. Terdapat beberapa faktor yang bisa mempegaruhi inflasi seperti Financial Technology(Fintech), tingkat suku bunga, nilai tukar, dan jumlah uang beredar.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Financial Technology (Fintech), tingkat suku bunga, dan nilai tukar terhadap jumlah uang beredar dan inflasi, serta melihat jumlah uang beredar sebagai variabel intervening dari pengaruh Financial Technology (Fintech), tingkat suku bunga, dan nilai tukar terhadap inflasi. Penelitian ini menggunakan data time series periode 2008 hingga 2018. Jumlah sampel penelitian sebanyak 11 data inflasi yang tercatat pada Bank Indonesia, yang didapat dengan teknik purposive sampling. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis path.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial Financial Technology (Fintech) berpengaruh signifikan terhadap jumlah uang beredar, tingkat suku bunga dan nilai tukar tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah uang beredar. Secata parsial tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap inflasi, Financial Technology (Fintech) dan nilai tukar tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi. Sedangkan secara simultan hasil penelitian ini menunjukan bahwa Financial Technology (Fintech), tingkat suku bunga, dan nilai tukar berpengaruh terhadap jumlah uang beredar dan inflasi di indonesia periode 2008-2018. Selanjutnya, nilai tukar berpengaruh terhadap inflasi melalui jumlah uang beredar, sedangkan Financial Technology (Fintech) dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap inflasi melalui jumlah uang beredar.
Kata Kunci: Financial Technology (Fintech), Inflasi, Jumlah Uang Beredar, Nilai Tukar, Tingkat Suku Bunga.