Sistem komunikasi Device-to-Device (D2D) underlaying dapat menjadi solusi dalam meningkatkan permintaan data rate yang semakin tinggi dan dapat mengurangi beban kerja eNodeB. Sistem komunikasi ini bekerja dengan membagikan resource yang dimiliki Cellular User Equipment (CUE) kepada pasangan D2D. Akan tetapi, salah satu permasalahan yang dihadapi sistem komunikasi D2D underlaying adalah masalah interferensi antara perangkat yang menggunakan resource bersamaan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu skema pengalokasian Resource CUE kepada pasangan D2D yang efisien.
Dalam Tugas Akhir (TA) ini dilakukan simulasi penjadwalan RB pada arah uplink. Proses pengalokasian resource CUE kepada pasangan D2D menggunakan algoritma join greedy dengan 2 algoritma pembanding yaitu mean greedy dan greedy. Proses alokasi hanya dilakukan pada sisi perangkat D2D dengan perangkat CUE yang telah terjadwal. Interferensi yang terjadi akibat penggunaan kembali resource adalah perangkat pemancar D2D (D2DTX) dari perangkat CUE dan eNodeB dari penerima D2D (D2DRX).
Berdasarkan simulasi yang dilakukan, skema alokasi berdasarkan join greedy memberikan pengaruh yang baik dalam hal data rate dengan nilai rata-rata 4,57 x 107 bps lebih baik 4% dari mean greedy dan 7% dari greedy , fairness dengan nilai rata-rata 0,645 lebih baik 5% dari mean greedy dan 5% dari greedy, spectral efficiency dengan nilai rata-rata 8,46 bps/Hz lebih baik 4% dari mean greedy dan 7% dari greedy dan energy efficiency dengan nilai rata-rata 1,89 x 106 bps/watt lebih baik dari 3% mean greedy dan 7% dari greedy.
Kata Kunci: Resource Block, Greedy, Mean greedy, Join greedy, Underlaying,
Device-to-Device.