Pengembangan kecerdasan buatan pada masa sekarang atau beberapa tahun kedepan sangat pesat. Salah satunya dalam kompetisi Robocup Small Size League (SSL). Kompetisi tersebut diadakan untuk mengembangkan bidang ilmu pengetahuan seperti kecerdasan buatan, robotika, ilmu komunikasi, dan pengolahan citra. Robot sepak bola merupakan robot yang digunakan untuk melakukan permainan sepak bola seperti menentukan strategi layaknya permainan sepak bola pada manusia. Seperti pada dribbling yang akan menentukan keputusan dari parameter-parameter yang telah ditentukan, di mana robot dapat melakukan proses dribbling (mempertahankan bola) dan mendeteksi keberadaan musuh. Sistem Dribbling ini bekerja pada bola yang telah ditentukan ukuran dan jenisnya dan robot yang telah ditentukan dimensinya.
Sistem Dribbling pada robot sepak bola mempunyai masukan berupa informasi robot lawan yang ada di depan dan belakang robot. Dimana informasi tersebut didapatkan dari sensor ultrasonik yang kemudian informasi tersebut akan diproses untuk menentukan kecepatan roller agar dapat mempertahankan bola dengan baik.
Untuk membuat sistem dribbling yang baik, maka digunakan metode Fuzzy Logic sebagai kendali untuk membuat sistem dribbling menjadi lebih stabil. Dalam keadaan diam robot mampu mempertahankan bola lebih dari 2 menit dan dalam keadaan berjalan lurus, robot dapat melakukan dribbling pada keadaan berjalan dengan duty cycle 58,82% dan 78,43% dari motor pada roda. Sedangkan ketika robot melaju dengan kondisi duty cycle 88,23% dari motor pada roda, robot tidak stabil dalam melakukan dribbling.
Kata kunci: Robocup SSL, roller, robot sepak bola, dribbling, Fuzzy Logic.