Ancaman aktivitas seismik harus diwaspadai oleh masyarakat, ancaman aktivitas seismik disebabkan oleh gejala alam maupun ekplorasi minyak dan gas. Akitivitas gelombang seismik yang menjalar diperut bumi yang dipantulkan ke permukaan akan diterima sensor seismik untuk menentukan intensitas gempa atau pengaruh gelombang seismik terhadap tanah, bangunan, dan manusia. Pada saat ini sensor seismik dengan koil yang digantung oleh pegas yang digunakan memerlukan pekerja dan biaya yang cukup mahal. Untuk mengatasi masalah tersebut dibangunlah sistem multi sensor seismik untuk mendeteksi aktivitas seismik menggunakan accelerometer MEMS berdasarkan nilai skala intensitas MMI dan durasi untuk menganalisis aktivitas seismik, gelombang seismik normal atau berpotensi gempa. Pada sistem penelitian ini telah dibuat perangkat yang membaca data gelombang seismik oleh sensor accelerometer MEMS module NodeMCU untuk mengukur percepatan perpindahan posisi menggunakan sumbu x, y, z. Setelah data didapat oleh sensor MPU6050, data dapat diproses oleh NodeMCU agar data dapat terbaca oleh komputer. Kemudian data dikirim melalui jaringan Wi-Fi yang memakai protokol MQTT (Message Queuing Telemetry Transport) agar dapat membuat broker yang dirancang secara lokal melalui mosquito sebagai jalur komunikasi untuk mengirim dan menerima data yang dilakukan oleh mikrokontroler dan komputer secara real-time. Low pass filter digunakan untuk menghilangkan noise yang ditimbulkan pada sensor agar memperhalus frekuensi rekaman data yang didapat untuk proses perhitungan gempa, agar data yang didapat bukan data dari fake gempa. Keluaran dari penelitian ini adalah data yang didapat kemudian ditampilkan dalam bentuk grafik secara real-time dan keputusan fuzzy logic untuk mengetahui perbedaan gelombang seismik normal atau berpotensi gempa.
Kata Kunci: accelerometer MEMS, NodeMCU, MQTT, fuzzy, seismik