Pembuatan art gim “Estunning Bandung” merupakan upaya kontribusi perancang dalam proses memperkenalkan kawasan yang dianggap sebagai tanda atau landmark yang ada di Kota Bandung. Dalam hal ini, perancang menggunakan media gim art sebagai media pembantu. Dengan adanya karya tersebut diharapkan apra remaja awal (12 tahun) hingga orang dewasa (-+40 tahun) di Kota Bandung dapat lebih mengenali bangunan bersejarah yang memiliki nilai-nilai budaya dan sejarah yang tinggi. Juga dapat membantu dalam menjaga dan merawat keberadaan kawasan tersebut dari generasi ke generasi. Pada perancangan art gim ini, beberapa bangunan cagar budaya akan digambarkan sebagai titik temu dalam beberapa kawasan di Kota Bandung. Perancangan gim akan lebih difokuskan kepada pembuatan aset gim yang termasuk didalamnya adalah aset background dan beberapa karakter penting. Art Gim dibuat berdasarkan data yang telah dikumpulkan melalui pengumpulan data kualitatif, sehingga perancang dapat menggambarkan karya lebih spesifik. Dengan menggunakan teori-teori pendukung di proses pembuatan art gim, perancang tidak dapat semena-mena merombak desain bangunan yang ada tanpa memperhatikan langgam serta nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. Perancang juga akan menambahkan aspek-aspek yang ada dalam perancangan gim side scrolling, seperti teori kamera pada gim oleh Scott Rogers. Hasil perancangan berupa aset gim, dikumpulkan dan ditambilkan dengan media artbook. Dengan begitu, art gim yang dibuat mampu menampilkan gambaran dunia gim “Estunning Bandung” yang masih bertempatkan di Bandung dengan sedikit tambahan variasi dari beberapa kawasan yang ada di Indonesia. Dengan begitu, diharapkan art gim yang dibuat mampu memberi daya tarik khusus terhadap target audience dan dapat diterima dengan baik.