Instagram merupakan laman media sosial berbagi foto dan video. Pengguna instagram biasanya melakukan aktivitas seperti mengunggah foto, saling mengikuti, menyukai hingga mengomentari setiap unggahan foto dan video. Namun, popularitas media sosial ini tidak lepas dari fenomena cyberbullying. Cyberbullying dapat didefinisikan sebagai penyalahgunaan teknologi melalui ponsel, e-mail, ruang berbicara atau sosial media untuk mempermalukan atau mengancam orang lain. Komentar yang termasuk kategori cyberbullying dapat menimbulkan efek negatif, terutama pada pihak yang diserang. Oleh karena itu, penelitian untuk mengidentifikasi kalimat cyberbullying menjadi hal yang penting. Identifikasi kalimat cyberbullying dapat dilakukan dengan pembelajaran mesin yang melibatkan pengetahuan korpus. Tugas Akhir ini menggunakan metode pembelajaran mesin Supoort Vector Machine (SVM) untuk dapat mengklasifikasi kalimat yang mengandung cyberbullying dan tidak. Akan tetapi, penggunaan metode klasifikasi SVM saja mempunyai kekurangan pada kondisi data uji yang mengandung kata-kata yang tidak terdapat pada data latih. Penambahan informasi kata-kata lain yang terkait secara semantik dapat meningkatkan performansi. Oleh karena itu, perlu ditambahkan informasi semantik keterkaitan antar kata yang diambil dari kamus untuk dapat meningkatkan akurasi klasifikasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penambahan informasi semantik dapat meningkatkan performansi berupa akurasi pada tahap pengujian. Angka kenaikan yang diperoleh sebanyak 7% dari 67% menjadi 74%.