ABSTRAK
Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf (Ziswaf) adalah beberapa ibadah dalam agama Islam yang merupakan upaya untuk memeratakan ekonomi dalam sebuah masyarakat. BAZNAS Provinsi Jawa Barat (BAZNAS Jabar) hadir sebagai inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk pengelolaan dana Ziswaf di regional Jawa Barat. Sekjen Bimas Islam Kemenag Republik Indonesia, Tarmizi Tohor, menyebutkan bahwa, Penerimaan Zakat Nasional hanya sekitar 6 Triliyun per tahun, yaitu 0,027% dari Potensi Zakat Nasional. Melihat angka penerimaan zakat nasional yang masih jauh dari potensi yang ada, maka diperlukan peningkatan kinerja serta strategi BAZNAS khususnya BAZNAS Jabar sebagai regulator di bidang zakat di regional Jawa Barat. Untuk menunjang itu semua, maka diperlukan perancangan interior Zakat Center BAZNAS Jabar untuk memaksimalkan kinerja dan pelayanan zakat. Setelah dilakukan observasi, terdapat permasalahan interior pada gedung lama seperti ruangan yang sempit dan tidak rapih, tata letak ruang yang kurang efektif, kurangnya privasi ruang serta furniture yang kurang ergonomis yang kemudian menjadi pertimbangan perancangan pada gedung baru agar tercapai desain yang ideal sesuai dengan standar dan kebutuhan pengguna.
Permasalahan tersebut diselesaikan dengan tema perancangan, Kehangatan Pelayanan Zakat, yaitu lingkungan pelayanan zakat yang menyambut dengan hangat semua yang datang (Muzakki, Mustahik, Pengelola Zakat). Muzakki dan Mustahik dihubungkan oleh Pengelola Zakat dalam ibadah menunaikan zakat. Dari hubungan saling mengasihi tersebut diciptakan suasana hangat dalam interior Zakat Center BAZNAS Jabar. Suasana Hangat tersebut dicapai dari tata ruang dan besaran ruang serta sirkulasi yang disesuaikan dengan kebutuhan aktivitas dan standar literatur, pemilihan bentuk, warna, dan material untuk mencapai kenyamanan sehingga dapat menjadi Zakat Center BAZNAS Jabar dengan desain interior yang ideal.
Kata Kunci : Zakat Center, BAZNAS, Jawa Barat, Zakat, Kehangatan, Pelayanan, Interior, Suasana Ruang.