Belakangan ekonomi kreatif berkembang menjadi sebuah fenomena yang mengimbangi kemajuan dan tantangan globalisasi. Teknologi informasi menjadi salah satu faktor terbesar dalam pesatnya perkembangan ekonomi kreatif. Namun di Indonesia sendiri kondisi ekonomi sering mengalami perubahan dan cenderung kurang konsisten. Ketidakmerataan perekonomian di masyarakat di Indonesia menjadi hal yang belum bisa teratasi karena banyaknya faktor yang menghambat pergerakan ekonomi, seperti Pendidikan dan kemampuan individu. Selain itu, seiring berkembangnya zaman banyak generasi muda yang mulai lupa dengan kebudayaan lokal yang merupakan salah satu identitas negeri. Hal ini menjadi masalah lain dari dampak kemajuan teknologi informasi.
Dua fenomena tersebut setidaknya kini tengah terjadi di kabupaten Ciamis. Berdasarkan data yang diperoleh dari salah satu kedinasan Ciamis perekonomian masyarakat Ciamis tidak terlalu baik, hal itu terlihat dari masih banyaknya orang yang tidak mampu melanjutkan pendidikan formalnya, namun tidak juga memilih untuk mencari pekerjaan (pengangguran). Data lain menyebutkan bahwa kabupaten Ciamis juga memiliki potensi wisata budaya yang kompeten. Selain itu masyarakat Ciamis juga memiliki beragam indusri rumahan dan UKM yang cukup meyakinkan.
Beberapa fenomena dan data tersebut di atas melatarbelakangi rencana Perancangan Desain Interior Ciamis Creative Hub dengan pendekatan analogi. Perancangan ini diharapkan dapat mendorong perekonomian masyarakat setempat khususnya kalangan muda dalam mengembangkan industri kreatif sekaligus melestarikan aspek-aspek tradisi dan kebudayaan daerah setempat. Perancangan juga akan menghindari kekurangan-kekurangan yang sebelumnya dipelajari dari objek-objek preseden khususnya dalam masalah yang ditemukan pada elemen-elemen interior agar tercapainya tujuan dasar desain interior yaitu aman, nyaman, sehat dan efektif.
Kata kunci: industri, budaya, kreatif.