CV.EFG adalah salah satu perusahaan konveksi yang saat ini dalam pengukuran kinerjanya masih bergantung pada aspek finansial, yaitu dengan melihat kenaikan laba pertahun, semakin tinggi laba yang didapatkan oleh perusahaan maka perusahaan sudah cukup dikatakan baik, namun selama 2 tahun terakhir perusahaan mengalami penurunan pendapatan yang mengakibatkan menurunnya laba bersih perusahaan. Dari hasil wawancara dengan pemilik perusahaan, didapatkan bahwa perusahaan tidak mencapai target penjualan yang sudah ditetapkan dan terjadi kenaikan pada produk cacat. Balanced scorecard adalah alat ukur kinerja yang tepat untuk di terapkan pada Cv.EFG karena mengukur kinerja tidak hanya fokus pada kondisi keuangan tetapi juga fokus kepada kondisi non keuangan perusahaan. Dari penelitan yang dilakukan menunjukan bahwa perancangan pengukuran indikator kinerja menggunakan kerangka kerja balanced scorecard menghasilkan 12 KPI. Dari hasil pengolahan data menggunakan metode AHP diperoleh bahwa persektif finansial memiliki bobot tertinggi sebasar 49%, kemudian bobot tertinggi kedua pada perspektif pelanggan sebesar 22%, persepektif proses bisnis inernal sebesar 17% dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran sebesar 11%.
Kata Kunci: Pengukuran Kinerja, Balanced scorecard, Analytical Hierarchy Process (AHP),