Deielectrophoresis merupakan sebuah proses untuk memanipulasi pergerakan partikel dengan menggunakan medan listrik non-uniform. Pergerakan dari partikel disebabkan dari efek polarisasi dari medan listrik yang digunakan. Pada proses dielctrophoresis, partikel akan bergerak menuju medan listrik tinggi (DEP positif) atau menuju medan listrik yang lebih rendah (DEP negatif). Teknik dielectrophoresis banyak digunakan pada bidang biologi terutama biomedis karena kelebihan yang ditawarkan berupa biaya yang murah, proses yang cepat dan efisisen. Teknik ini pun terus dikembangkan hingga pada 2016 peneliti dari Rice University menemukan sebuah penemuan baru berupa Teslaphoresis dimana proses dari dielectrophoresis digabungkan dengan Tesla coil. Output dari Tesla coil yang dapat ditransmisikan secara wireless menjadi input pada proses dielectrophoresis.
Pada penelitian tugas akhir ini, teknik dielctrophoresis digunakan pada bakteri escherichia coli. Proses ini menggunakan sumber berupa function generator dan pengamatan pergerakan partikel dilakukan menggunakan mikroskop. Pada studi wirelees energi menggunakan Tesla coil, kumparan sekunder dari Tesla coil dibuat menjadi 3 jenis lilitan, dengan menggunakan 3 input. Pengujian dengan variasi kumparan dan input yang berbeda akan diuji untuk dianalisa pengaruhnya pada output dari Tesla coil berupa lampu dengan mengukur intensitas cahayanya. Pada pengujian Teslaphoresis dengan menggunakan tesla coil rekan kelompok, partikel yang digunakan berupa partikel Fe2O3 dan SiO2. Pengujian akan dilakukan dengan 3 frekuensi berbeda. Media yang digunakan untuk pergerakan dari partikel berupa air dan ethanol. Pada pengujian Teslaphoresis, tiap frekuensi dan yang digunakan pada pengujia nantinya akan dilakukan analisa terhadap pergerakan partikel dan juga areal density dari partikel yang terbentuk pada proses Teslaphoresis.
Istilah Kunci : wireless, Tesla coil, Deielectrophoresis, Function generator, Teslaphoresis, Trap, Areal density, Fe2O3, SiO2.