Hubungan jarak jauh (long distance relationship) adalah Kesempatan untuk komunikasi yang sangat terbatas dalam persepsi individu masing-masing yang menjalani merupakan hubungan jarak jauh, Sulitnya komunikasi yang dilakukan karena keterbatasan alat serta tempat yang tidak strategis untuk berkomunikasi dengan lancar (L.Stafford, 2005). Dalam penelitian ini hubungan jarak jauh yang terjadi adalah antara anak dengan orang tua, yang mana biasanya komunikasi yang terjadi antara anak dengan orang tua berjalan dengan rutin dan orang tua dapat memantau anaknya setiap hari, akan tetapi hal ini berbeda dengan yang terjadi pada anak yang berjauhan dengan orang tuanya, yang mana komunikasi menjadi terbatas dan orang tua tidak dapat memantau anaknya secara langsung dan setiap hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi pada hubungan jarak jauh anak dan orang tua dalam menjaga hubungan batin. Dalam hal ini pola komunikasi yang peneliti gunakan adalah pola komunikasi anak dan orang tua menurut (Yusuf, 2014) yaitu membebaskan, otoriter, demokratis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Studi kasus dapat digunakan dalam menyelidiki unit sosial yang kecil dan untuk menerangkan suatu kasus dengan menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa. Hasil penelitian ini menunjukan pola komunikasi apa yang digunakan oleh orang tua dan anak rantau dalam menjaga hubungan, lalu terdapatnya perubahan sikap pada anak rantau yang mana menjadi lebih mandiri, dengan adanya pola komunikasi yang berbeda antara keluarga yang di teliti tentunya setiap anak rantau merasakan hal yang berbeda-beda dari pola komunikasi yang terjadi antara mereka dengan orang tuanya.