ABSTRAK
Berita tentang tersangka penyebaran hoaks insiden asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur memunculkan ujaran-ujaran kebencian dan rasisme terhadap masyarakat Papua. Salah satunya adalah Veronica Koman yang diduga melakukan ujaran provokasi dan hoaks kepada masyarakat Papua melalui akun twitternya. Diantara beberapa portal populer media online di Indonesia dimulai pada tanggal 4 September sampai dengan 5 Oktober 2019, Tribunnews.com dan Detik.com adalah dua portal berita yang paling sering membahas tentang kasus ini. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan metode analisis framing Robert N Entman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa headline berita Detik.com selalu menyudutkan atau memperlihatkan kesalahan yang dilakukan Veronica Koman sebagai tersangka kasus hoaks dan provokasi pada insiden asrama Papua di Surabaya, sedangkan Tribunnews.com berusaha untuk membahas dari pihak Veronica Koman dan juga kepolisian tetapi headline yang digunakan tidak terlalu menyudutkan atau memihak kepolisian atau Veronica Koman.
Kata kunci: Analisis Framing, Veronica Koman, Hoaks