Pengungkapan modal intelektual merupakan suatu cara yang digunakan
untuk melaporkan nilai tak berwujud perusahaan. Dengan adanya inovasi,
pengetahuan serta keterampilan yang optimal akan menciptakan value added bagi
perusahaan, sehingga akan menciptakan keunggulan kompetitif yang sustainable
(berkelanjutan).
Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh leverage, ukuran
perusahaan, jenis industri, kepemilikan institusional dan komisaris wanita
terhadap pengungkapan modal intelektual, baik secara simultan maupun parsial.
Populasi pada penelitian ini yaitu pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2018. Sampel yang dihasilkan sebanyak 190
sampel dengan menggunakan purposive sampling. Namun, terdapat 11 data
outlier yang mengganggu, sehingga data penelitian yang digunakan sebanyak 179
data. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan statistik deskriptif dan regresi
data panel.
Hasil penelitian menunjukan bahwa leverage, ukuran perusahaan, jenis
industri, kepemilikan institusional dan komisaris wanita berpengaruh secara
simultan terhadap pengungkapan modal intelektual. Secara parsial, ukuran
perusahaan dan jenis industri berpengaruh positif terhadap pengungkapan modal
intelektual, sedangkan leverage, kepemilikan institusional dan komisaris wanita
tidak berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual.
Peneliti selanjutnya dapat menguji kembali variabel yang berpengaruh
dengan proksi yang berbeda. Ukuran perusahaan dapat menggunakan proksi
modal dan kapitalisasi pasar. Kemudian bagi perusahaan untuk memerhatikan
tingkat risiko keuangan yang tinggi. Bagi investor sebaiknya memerhatikan
jumlah aset serta jenis industri yang dapat meningkatkan pengungkapan modal
intelektual perusahaan yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
melakukan investasi.
Kata kunci : pengungkapan modal intelektual , leverage, ukuran perusahaan, jenis
industri, kepemilikan institusional dan komisaris wanita.