Kelangsungan suatu organisasi ditentukan oleh bagaimana kinerja karyawannya. Disisi lain, keterlibatan wanita pada beberapa peran seringkali menjadi sebuah konflik dimana akan sulit untuk memenuhi tuntutan pekerjaan dan kerluarga. Namun, karyawan wanita tetap dituntut untuk bekerja maksimal di tengah banyaknya pekerjaan. Dalam bekerja, karyawan wanita dihadapkan beberpa kendala akibat adanya konflik peran dan banyaknya beban pekerjaan yang dihadapinya sehingga mereka merasa bersalah, terlalu lelah dan tidak dapat bekerja secara optimal. Pada Rumah Sakit QIM Batang, banyaknya karyawan wanita dibanding karyawan laki-laki ini juga menyebabkan karyawan wanita mengalami banyaknya beban kerja yang diterima. Adanya konflik peran ganda dan banyaknya beban kerja ini lah yang akan berdampak pada menurunnya kinerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh work family conflict dan beban kerja terhadap kinerja karyawan. Metode penelitian yang digunakan adalah mentode kuantitatif dengan menggunakan kuesioner sebagai pengumpulan data. Objek penelitian yang digunakan adalah karyawan wanita tenaga kesehatan Rumah Sakit QIM Batang. Teknik sampling yang digunakan adalah non purposive sampling dengan metode pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh sebanyak 104 orang karyawan wanita yang sudah menikah dan sudah memiliki anak. Alat ukur yang digunakan yaitu uji validitas dan reliabilitas sedangkan teknik analisis yang digunakan yaitu menggunakan analisis regresi linear berganda, analisis koefisien korelasi, analisis koefisien determinasi dan pengujian hipotesis yang diolah menggunakan software IBM SPSS Statistics ver. 20. Berdasarkan hasil pengolahan, diketahui bahwa work family conflict dan beban kerja bepengaruh secara parsial dan simultan terhadap kinerja karyawan, dan berdasarkan koefisien determinasi diketahui bahwa work family conflict dan beban kerja berpengaruh sebesar 58,160% terhadap kinerja karyawan tenaga kesehatan Rumah Sakit QIM Batang, sedangkan sisanya 41,84% di pengaruhi oleh variabel lain seperti disiplin kerja, motivasi, lingkungan kerja dan kompensasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka untuk meningkatkan kinerja karyawan yaitu dengan mengelola dan memperhatikan work family conflict dan beban kerja dengan baik karena dapat membantu meningkatkan kinerja pegawai. Kinerja yang tinggi membantu organisasi memperoleh hasil yang sesuai harapan dan mencapai tujuan organisasi.