Perataan laba (income smoothing) merupakan suatu aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengurangi secara sengaja fluktuasi atas laba, agar terlihat stabil, disebut juga sebagai “creative accounting” yaitu proses normalisasi laba yang dilakukan oleh manajemen secara sengaja untuk tingkat yang dicapai dan digunakan untuk meyakinkan para investor bahwa perusahaan seperti memiliki tingkat fluktuasi laba yang kecil, maka menarik perhatian para investor tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.
Penelitian ini betujuan untuk menjelaskan pengaruh secara simultan dan parsial kepemilikan institusional, bonus plan, dan nilai perusahaan terhadap tindakan perataan laba. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif verifikatif.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Teknik purposive sampling yang menghasilkan 13 sampel perusahaan terpilih dalam kurun waktu 4 tahun dan diperoleh sebanyak 52 unit sampel perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2018. Teknik analisis yang digunakan ialah analisis statistik deskriptif dan analisis regresi logistik dengan menggunakan software SPSS 26.0
Hasil penelitian ini menunjukkan variabel kepemilikan institusional, bonus plan, dan nilai perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap perataan laba. Secara parsial, kepemilikan institusional dan bonus plan tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba. Sedangkan variabel nilai perusahaan berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap perataan laba.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti diharapkan dapat menambah variabel lain dan menggunakan jenis sektor lainnya yang dapat mempengaruhi teknik perataan laba.
Kata Kunci: Perataan laba, Kepemilikan Institusional, Bonus Plan, dan Nilai Perusahaan.