Laba merupakan informasi yang menarik perhatian investor karena informasi laba dapat mencerminkan pencapaian perusahaan dalam suatu periode tertentu. Informasi laba yang disampaikan oleh perusahaan dapat menjadi dasar investor dalam pengambilan keputusan. Terdapat perbedaan respon pasar pada setiap sekuritas atas informasi laba yang diumumkan. Earnings Response Coefficient (ERC) dapat melihat respon pasar terhadap informasi laba suatu perusahaan. ERC merupakan ukuran besar abnormal return sebuah sekuritas sebagai tanggapan terhadap elemen laba kejutan (unexpected earnings) yang dipublikasikan oleh perusahaan disekitar tanggal publikasi laporan keuangan. Hal ini membuktikan bahwa ERC merupakan tanggapan atau reaksi atas laba yang diumumkan oleh sebuah perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh corporate social responsibility, default risk, dan konservatisme terhadap earnings response coefficient, baik secara parsial maupun simultan. Populasi pada penelitian ini yaitu Industri makanan dan minuman yang terdaftar Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2018. Pemilihan sampel ditentukan dengan metode purposive sampling, dan jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 68 sampel. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif menggunakan regresi data panel yang diolah menggunakan bantuan aplikasi Eviews.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara simultan variabel corporate social responsibility, default risk, dan konservatisme berpengaruh terhadap earnings response coefficient. Secara parsial, default risk berpengaruh negatif terhadap earnings response coefficient, sedangkan corporate social responsibility dan konservatisme tidak berpengaruh terhadap earnings response coeficient.
Kata kunci: Corporate Social Responsibility, Default Risk, Konservatisme, Earnings Response Coefficient