Perusahaan yang mengalami penurunan pertumbuhan penjualan,
sangat memungkinkan perusahaan mulai memasuki masa kesulitan
keuangan (financial distress). Financial distress ditandai dengan ketidak
mampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya, jika
kondisi kesulitan tidak cepat diatasi maka ini bisa berakibat pada
kebangkrutan usaha (bankruptcy).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis financial distress yang
diukur menggunaka Altman Z-score dan menguji faktor-faktor yang
mempengaruhinya baik secara simultan maupun parsial antara lain variabel
operating capacity yang diukur menggunakan TATO, sales growth yang
diukur dengan rasio pertumbuhan penjualan, dan biaya agensi manajerial
yang diukur menggunakan administrative cost ratio terhadap financial
distress pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2018.
Berdasarkan metode purposive sampling, total sampel penelitian
adalah 68 data penelitian terdiri dari 17 perusahaan dengan periode selam 4
tahun yaitu 2015-2018. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan analisis regresi
data panel menggunakan software Eviews 9.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Operating capacity,
sales growth, dan biaya agensi manajerial secara simultan berpengaruh
terhadap financial distress. (2) Secara parsial operating capacity
berpengaruh positif terhadap financial distress. (2) Sales growth dan biaya
agensi manajerial tidak berpengaruh terhadap financial distress.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi acuan referensi
ilmu pengetahuan dan untuk penelitian selanjutnya. Berdasarkan hasil
penelitian ini, diharapkan dapat menjadi acuan referensi ilmu pengetahuan
dan untuk penelitian selanjutnya. Bagi manajemen perusahaan dapat
menjadi salah satu pertimbangan terhadap perusahaan untuk terus
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan serta dapat menjadi bahan
evaluasi yang bermanfaaat bagi perusahaan.